Banjir Bandang di Bima NTB: Penemuan Korban dan Upaya Pencarian Korban yang Masih Hilang
Wartanusantara – Bima, NTB – Banjir bandang yang melanda Kecamatan Wera dan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu sore (2/2/2025), telah menyebabkan kerusakan signifikan dan korban jiwa. Hingga Senin (3/2/2025), tiga korban berhasil ditemukan, sementara lima orang lainnya masih dalam pencarian.
Bocah malang bernama Aisah (5) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, terkubur lumpur dan semak di aliran sungai, sekitar setengah kilometer dari lokasi kejadian. Tim gabungan yang terdiri dari Pos SAR Bima, BPBD, serta aparat setempat, berhasil mengevakuasi jenazah Aisah sekitar pukul 15.00 WITA. Selain Aisah, dua korban lainnya yang juga ditemukan pada hari pertama pencarian adalah Burhan asal Desa Nunggi, Kecamatan Ambalawi, dan satu korban lainnya, semuanya dalam keadaan meninggal dunia.
Menurut Koordinator Lapangan Pos SAR Bima, Kurais, pencarian korban yang masih hilang terus dilanjutkan dengan melibatkan dua tim terpisah. “Tim pertama fokus menyisir aliran sungai, sementara tim kedua menyisir muara dan laut Nangawera,” ujarnya. Saat ini, lima korban yang masih hilang adalah Ibrahim (75), Yani (28), Juliani (32), Irgi (4), dan One, bayi berusia 10 bulan. Mereka terseret air saat banjir bandang menerjang wilayah Kecamatan Wera pada Minggu sore.
Pencarian terus dilakukan dengan harapan dapat menemukan korban yang hilang. Tim juga berencana melakukan penyisiran ulang di aliran sungai, terutama di sekitar pohon-pohon yang menghalangi jalur pencarian.
Kerusakan Infrastruktur dan Dampak Banjir
Selain korban jiwa, bencana banjir ini juga menyebabkan kerusakan rumah dan fasilitas umum. Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, tercatat ada 12 rumah yang rusak, dengan rincian 7 rumah rusak berat dan 5 rumah rusak ringan. Banjir juga merusak fasilitas pendidikan, jembatan, serta beberapa fasilitas umum lainnya di dua kecamatan terdampak, yaitu Wera dan Ambalawi.
Respons Pemerintah Daerah
Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hassanudin, segera merespons kejadian ini dengan menginstruksikan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk melakukan penanganan bencana secara cepat dan terkoordinasi. “Kami sudah mengarahkan OPD terkait untuk segera menangani dampak bencana, seperti penyediaan makanan, air bersih, penanganan kesehatan, dan perbaikan infrastruktur yang rusak,” kata Kepala BPBD NTB, Ahmadi, dalam rapat yang dipimpin oleh Pj Gubernur Hassanudin.
BPBD NTB bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Bima telah melakukan asesmen awal terhadap kerusakan dan kebutuhan mendesak. Langkah-langkah yang akan dilakukan meliputi pembersihan sisa banjir, penyediaan konsumsi dan tenda darurat, serta bantuan logistik lainnya seperti makanan siap saji, beras, mesin pembersih rumah, dan air bersih.
Pj Gubernur Hassanudin juga menginstruksikan untuk segera melakukan pendataan menyeluruh terhadap warga yang terdampak. “Kami akan memastikan tidak ada warga yang terisolasi dan memberikan perhatian khusus pada kebutuhan dasar mereka, seperti air bersih, penerangan, dan layanan kesehatan,” jelasnya.
Selain itu, Dinas Kesehatan diminta untuk memastikan kondisi kesehatan masyarakat yang terdampak bencana, sedangkan BPBD diminta untuk mempersiapkan logistik dan melakukan koordinasi dengan bupati serta pemerintah setempat untuk mempercepat penanganan.
Dengan adanya upaya penyisiran yang terus dilakukan dan bantuan yang disalurkan oleh pemerintah, diharapkan pencarian korban yang hilang dapat segera membuahkan hasil dan kebutuhan mendesak masyarakat yang terdampak dapat terpenuhi.
BACA JUGA BERITA OLAHRAGA BASKET : FitPlay Journal
Penulis: Burhan tirai77 login