LatestNews

Dana Donasi Agus Salim Sebesar Rp1,3 Miliar Dialihkan untuk Korban Bencana Alam Lewotobi

Jakarta, 6 Januari 2025 – Polemik terkait dana donasi yang awalnya ditujukan untuk Agus Salim, korban penyiraman air keras pada September 2024 lalu, akhirnya menemukan titik terang. Sisa dana donasi sebesar Rp1,3 miliar diputuskan untuk dialihkan guna membantu korban bencana alam di Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Keputusan ini diumumkan oleh Pratiwi Noviyanthi, atau yang akrab disapa Teh Novi, seorang influencer sekaligus Ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan (RPK), yang sebelumnya menginisiasi penggalangan dana untuk Agus Salim. Pengalihan ini dilakukan menyusul dugaan penyalahgunaan dana donasi oleh Agus Salim, yang memicu kontroversi di masyarakat.

Kronologi Penggalangan Dana dan Kontroversi

Penggalangan dana untuk Agus Salim bermula setelah insiden penyiraman air keras yang menimpanya. Simpati publik mengalir deras, dan Teh Novi tergerak untuk menggalang donasi guna membantu biaya pengobatan dan pemulihan Agus Salim. Donasi yang terkumpul mencapai angka yang cukup fantastis, yakni Rp1,5 miliar.

Namun, permasalahan muncul ketika muncul dugaan bahwa Agus Salim tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya. Hal ini memicu reaksi negatif dari berbagai pihak, termasuk para donatur yang merasa kecewa. Menanggapi situasi ini, Teh Novi dan tim Yayasan RPK mengambil langkah tegas dengan mengalihkan sisa dana donasi sebesar Rp1,3 miliar untuk tujuan yang lebih mendesak, yaitu membantu korban bencana alam di Lewotobi.

Alasan Pengalihan Dana

Keputusan pengalihan dana ini didasari oleh beberapa pertimbangan, antara lain:

  • Kebutuhan Mendesak Korban Bencana: Bencana alam yang melanda Lewotobi menimbulkan kerusakan yang signifikan dan menyebabkan banyak warga membutuhkan bantuan segera. Pengalihan dana ini diharapkan dapat meringankan beban para korban dan mempercepat proses pemulihan.
  • Akuntabilitas dan Transparansi: Teh Novi dan Yayasan RPK berkomitmen untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan dana donasi. Pengalihan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada publik dan para donatur bahwa dana yang terkumpul digunakan untuk tujuan yang benar-benar membutuhkan.
  • Menghindari Polemik Berlarut-larut: Pengalihan dana ini juga diharapkan dapat mengakhiri polemik yang berkepanjangan terkait penggunaan dana donasi Agus Salim. Dengan demikian, energi dan sumber daya dapat difokuskan untuk membantu pihak yang lebih membutuhkan.

Tanggapan Menteri Sosial

Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, turut memberikan tanggapan terkait pengalihan donasi ini. Beliau menyampaikan bahwa kasus Agus Salim dapat menjadi pelajaran berharga bagi publik dan lembaga donasi di masa mendatang. Gus Ipul menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana donasi, serta meminta agar dana tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

“Kasus seperti Pak Agus Salim ini banyak yang membantu dengan tulus. Jangan sampai kejadian ini membuat orang jadi malas untuk membantu karena disalahgunakan,” ujar Gus Ipul. Beliau juga menambahkan bahwa laporan resmi terkait penggunaan dana donasi harus disampaikan secara transparan kepada publik.

Harapan ke Depan

Pengalihan dana donasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi para korban bencana alam di Lewotobi. Selain itu, kejadian ini juga diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya amanah dan tanggung jawab dalam pengelolaan dana publik. Transparansi dan akuntabilitas harus menjadi landasan utama dalam setiap kegiatan penggalangan dan penyaluran donasi, sehingga kepercayaan publik tetap terjaga dan bantuan dapat sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

BACA JUGA BERITA OLAHRAGA BASKET : FITPLAY JOURNAL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *