LRT Jabodebek Gangguan, Stasiun Dukuh Atas dan Setiabudi Tutup Sementara
Wartanusantara, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyampaikan permohonan maaf kepada para pengguna LRT Jabodebek terkait gangguan operasional yang terjadi pada jalur TS19 di Stasiun Dukuh Atas BNI pada Jumat (21/2) siang. Akibat gangguan tersebut, Stasiun Dukuh Atas BNI dan Stasiun Setiabudi terpaksa berhenti operasi sementara waktu.
BACA JUGA BERITA OLAHRAGA BASKET : FitPlay Journal
Manajer Hubungan Masyarakat LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, menjelaskan bahwa gangguan ini mengakibatkan jalur menuju kedua stasiun tersebut tidak dapat dilalui, sehingga layanan naik dan turun di kedua stasiun dihentikan untuk sementara. “Perjalanan sementara akan dimulai dari Stasiun Rasuna Said, dan perjalanan dari Stasiun Harjamukti serta Stasiun Jatimulya hanya dapat dilakukan hingga Stasiun Rasuna Said,” ujar Mahendro.
Sebagai upaya penyesuaian, perubahan jadwal perjalanan diterapkan guna memastikan keselamatan dan kelancaran operasional. Saat ini, tim teknis LRT Jabodebek tengah melakukan perbaikan secara intensif untuk mengatasi kendala dan segera memulihkan layanan.
“Kami berkomitmen untuk terus menjaga kualitas operasional dan memastikan layanan dapat segera kembali normal,” tambah Mahendro, seraya mengucapkan terima kasih atas kesabaran dan pengertian para pengguna selama proses pemulihan berlangsung.
LRT Jabodebek Lakukan Perawatan Rutin untuk Menjaga Keandalan Operasional
LRT Jabodebek terus berkomitmen untuk menjaga kualitas layanan terbaik dengan memastikan sistem persinyalan berfungsi secara optimal. Sistem persinyalan yang handal memiliki peran penting dalam mengatur pergerakan kereta, menjaga jarak aman antar rangkaian, dan meningkatkan efisiensi layanan.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, LRT Jabodebek secara rutin melakukan perawatan sistem persinyalan untuk memastikan keselamatan, ketepatan waktu, dan kenyamanan para penumpang. Teknologi yang digunakan, yaitu Communication-Based Train Control (CBTC) Grade of Automation 3 (GoA3), memungkinkan kereta beroperasi secara otomatis tanpa masinis, dengan pengendalian penuh melalui sistem terintegrasi.
Perawatan sistem dilakukan setiap hari, secara berkala, dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Sebelum layanan dimulai, tim teknis LRT Jabodebek melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan semua perangkat dalam kondisi prima.
Selain pemeliharaan harian, perawatan lebih mendalam juga dilakukan secara bulanan hingga tahunan guna menjaga keandalan sistem dalam jangka panjang.
Strategi Pemeliharaan Berbasis Teknologi
Untuk menjaga operasional tetap optimal, perawatan dilakukan setelah layanan berakhir pada malam hari, dengan memanfaatkan waktu yang terbatas. Tim teknis LRT Jabodebek menerapkan strategi pemeliharaan yang efektif dengan menggunakan maintenance trolley dan sistem pemantauan berbasis teknologi untuk mendeteksi potensi gangguan lebih awal.
Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi, menegaskan pentingnya perawatan sistem persinyalan dalam menjaga keandalan transportasi. “Keandalan sistem persinyalan adalah prioritas utama kami. Dengan perawatan rutin dan teknologi yang terus diperbarui, kami memastikan perjalanan tetap aman, nyaman, dan tepat waktu bagi masyarakat,” pungkas Purnomosidi.