Turis Australia Jadi Tersangka Kasus Pemukulan Sekuriti di Finns Beach Club Bali
Wartanusantara – Jakarta – Kepolisian Daerah Bali telah menetapkan seorang turis asal Australia berinisial MR (28) sebagai tersangka dalam kasus pemukulan terhadap sekuriti Finns Beach Club, yang terletak di Jalan Pantai Berawa, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Insiden ini terjadi pada malam Selasa, 11 Februari 2025, di depan kelab pantai tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Ariasandy, menyatakan bahwa setelah melakukan penyidikan dan memeriksa saksi-saksi serta barang bukti, pihaknya menetapkan MR sebagai tersangka. “Berdasarkan hasil penyidikan, keterangan saksi, dan bukti-bukti yang ada, satu orang tersangka atas nama MR (28), WNA asal Australia, telah ditetapkan,” kata Ariasandy dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/2/2025).
BACA JUGA BERITA OLAHRAGA BASKET : FitPlay Journal
Saat ini, turis Australia tersebut telah ditahan di Rutan Polda Bali. Kasus ini bermula dari sebuah keributan di dalam kelab, yang akhirnya berujung pada tindakan saling melaporkan antara pihak sekuriti dan para turis. Masing-masing pihak merasa menjadi korban dalam insiden tersebut, yang menyebabkan laporan-laporan polisi dibuat di tempat yang berbeda.
Laporan terhadap MR dibuat oleh INM (53), Kepala Sekuriti Finns Beach Club, ke Ditreskrimum Polda Bali, sementara MR melaporkan pihak sekuriti ke Polres Badung. “Laporan terhadap MR, WNA asal Australia, yang ditangani oleh Polres Badung, kini sudah berada di tahap penyidikan dan pemeriksaan terhadap empat orang saksi telah dilakukan,” tambah Ariasandy. Pada Senin, 17 Februari 2025, Polres Badung rencananya akan memeriksa 11 saksi lainnya.
Video Pengeroyokan Sekuriti Viralkan Kasus

Kasus ini menjadi perhatian publik setelah sebuah video yang merekam kejadian pengeroyokan oleh empat turis asing terhadap beberapa sekuriti Finns Beach Club menjadi viral di media sosial. Video tersebut pertama kali diunggah pada Selasa malam, 11 Februari 2025, oleh akun Instagram @diditbale, yang menyoroti perkelahian antara turis dan sekuriti.
Dalam video tersebut, terlihat empat pria asing bertelanjang dada memukuli beberapa sekuriti yang mengenakan seragam biru, bahkan menggunakan kayu sebagai senjata. Aksi kekerasan ini memicu kerusuhan di jalan raya yang mengakibatkan kemacetan. Beberapa saksi yang merekam kejadian tersebut mengungkapkan bahwa para turis asing tidak ingin membayar tagihan minuman mereka, yang diduga menjadi pemicu keributan.
Para turis asing tersebut terlihat kabur setelah mengalahkan sekuriti, meninggalkan lokasi tanpa ada yang berusaha menolong. Salah satu unggahan menyebutkan, “Mau sampai kapan yang beginian dibiarkan semena-mena?” yang menyiratkan kekecewaan terhadap kurangnya tindakan tegas terhadap pelaku.
Penyebab Keributan dan Pengeroyokan
Menurut keterangan pihak Polres Badung, keributan bermula di dalam Finns Beach Club, ketika seorang turis dilaporkan mencekik tamu lain setelah terlibat pertengkaran dengan seorang wanita. Pihak sekuriti berusaha mengendalikan situasi dan mengusir para tamu yang berulah, namun saat keluar dari kelab, mereka mulai memberontak dan menyerang para penjaga.
Setelah melarikan diri dari lokasi kejadian, para turis tersebut menuju utara menuju Jalan Pantai Berawa, sementara pihak kepolisian melakukan penyelidikan. Polisi telah mengidentifikasi salah satu pelaku yang kini telah menjadi tersangka.
Korban Pengeroyokan Alami Luka Parah
Akibat kejadian tersebut, seorang sekuriti yang berinisial KYBD mengalami luka serius, termasuk hidung dan gigi yang patah serta luka di kepala. Tiga sekuriti lainnya juga dilaporkan terluka. Salah seorang korban mengalami luka gigitan yang cukup parah di tangan, sementara dua lainnya menderita lecet di kepala.
Kejadian ini mendapat perhatian luas dari masyarakat, terutama di kalangan warganet yang memberikan simpati kepada para sekuriti. Beberapa warganet bahkan memberikan saran agar pihak klub menyediakan alat perlindungan diri bagi para sekuriti, seperti taser atau pepper spray, guna menghadapi ancaman dari tamu yang berulah.
Banyak juga yang menuntut tindakan tegas terhadap pelaku. “Bali harus punya aturan yang lebih tegas. Jangan hanya deportasi. Harus ada hukuman denda dan kurungan yang jelas serta melibatkan perhatian dari kedutaan besar negara asal pelaku,” ujar salah satu warganet.
Insiden ini terus menjadi perbincangan hangat, dengan banyak yang berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi dan pihak berwenang dapat memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku kejahatan.